Kau
Kauraut bilah dengan cara tersendiri:
mencipta kata-kata tajam
yang mampu menggerakkan sejarah
Padahal di sini kami sedang bersiap
Mencium wangi mesiu mekar dari bunga di senapan
Lalu menyiraminya dengan darah kami
Kau masih menajamkan kata
Mungkin karena kau tak berani bermain bersama
Padahal sebuah bilah telah kami siapkan untukmu
Dengarlah! Desing lidah api merayu
Tanda permainan nyawa dimulai
Ini bilah telah kami pilah
Dilumuri teguh kami yang runcing
Udara tiba-tiba mendidih, karena pijar mata yang api
Tapi, kau masih setia menajamkan kata
"Kami butuh kata gagah dan pembawa harap," ucap kami padamu.
Tapi, kau setia menajamkan kata dan menusuknya pada hati kami
"Agar kau terbiasa. Tergores dari permainanmu," ucapmu.
Bdg, 18 Agustus 2014
Selasa, 09 September 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)